Ingat Mati

[Muat Turun Artikel – Format PDF]

Mukmin yang sentiasa mengingati mati adalah orang yang cerdik, kerana mereka sentiasa bersedia untuk mati dengan segala ibadah yang dilaksanakan.

MENGINGATI MATI ADALAH IBADAH YANG MENDAPAT PAHALA

Islam mengajar umatnya untuk selalu mengingati kematian. Mengingati mati bukanlah hanya suatu saranan, tetapi adalah ibadah kepada Allah Ta’ala. Allah akan berikan pahala selama seseorang itu mengingati mati. Bahkan, setelah kematian, Allah akan sempurnakan pahala-pahala mereka yang menjaga diri dari kerosakan fikiran dan perilaku dengan mengingati mati.

Disebutkan dalam firman Allah Ta’ala:

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَما الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (Surah  Ali Imran, Ayat 185].

Apakah hubungan di antara mengingati mati dengan kesehatan dan kejayaan seseorang? Mengingati mati bukanlah berputus asa lalu melunturkan semangat untuk berjuang. Sebaliknya, mengingati mati menjadikan fikiran sehat, stabil, dan progresif, sehingga tidak ada kesempatan untuk  mengeluh, lemah dan malas. Seseorang akan  semakin mudah  dan bersemangat untuk mengisi hidup ini penuh dengan kebaikan.

Sebuah hadith menceritakan:

أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ : الْمَوْتَ , فَإِنَّهُ لَمْ يَذْكُرْهُ أَحَدٌ فِيْ ضِيْقٍ مِنَ الْعَيْشِ إِلاَّ وَسَّعَهُ عَلَيْهِ , وَلاَ ذَكَرَهُ فِيْ سَعَةٍ إِلاَّ ضَيَّقَهَا عَلَيْهِ

“Perbanyakkanlah mengingati pemutus kenikmatan, iaitu kematian. Kerana sesungguhnya tidaklah seseorang mengingatinya di waktu sempit kehidupannya, kecuali (mengingati kematian) itu melapangkan kesempitan hidup atas orang itu. Dan tidaklah seseorang mengingatinya di waktu luas (kehidupannya), kecuali (mengingati kematian) itu menyempitkan keluasan hidup atas orang itu”. (Hadith Riwayat  at-Thabrani dan Hakim).

Mengingati mati adalah salah satu jalan terbaik agar diri dapat terus fokus pada kesehatan yang menyeluruh  dan kejayaan yang berpanjangan. Dalam sebuah riwayat dceritakan, suatu hari ada seseorang datang berjumpa Nabi, lalu bertanya. “Siapakah di antara kaum mukminin yang paling cerdik?”. Baginda s.a.w.  menjawab, ”Yang paling banyak mengingati kematian di antara mereka, dan yang paling baik persiapannya setelah kematian. Mereka itu orang-orang yang cerdik”. (Hadith riwayat Ibnu Majah).

Dengan kata lain, semakin seseorang mengejar dunia untuk mendapatkan prestij dan berbangga-bangga, maka semakin dekatlah dia dengan sakitnya akal, rasa, dan pemikiran, yang  kemudiannya  menyebabkan hatinya mati. Akibatnya, dia tidak lagi mengerti mana yang halal dan mana yang  haram. Sebaliknya, semakin seseorang sering mengingati mati akan semakin hidup hatinya dan cerdas akalnya, sehingga tidak ada yang dia pilih di dalam kehidupan ini, melainkan menyiapkan bekal akhirat dengan amal-amal soleh.

Mengingati mati juga akan memusatkan pemikiran ke negeri akhirat yang kekal, sehingga mendorong untuk menjadikan akhirat sebagai  ukuran segala-galanya. Dan, inilah orang-orang yang pemikiran dan perilakunya sehat, dan kejayaan di dunianya akan berterusan  hingga ke akhirat.

Oleh sebab itu, mengingati mati memang telah dimanfaatkan oleh  para ulama’ salaf untuk menaikkan  semangat beribadah dan mematikan hawa nafsu. Selain dari itu, ada beberapa faedah dari mengingati kematian ini, di antaranya:

1. Memberi motivasi untuk mempersiapkan diri sebelum terjadinya kematian
2. Memendekkan angan-angan yang menjadi penyebab kelalaian beribadah
3. Menjadikan sikap zuhud terhadap dunia
4. Memberi motivasi untuk taat dan bertaubat kepada Allah Ta’ala
5. Melembutkan hati dan menjauhi sifat sombong
6. Menjadikan diri tawadhu’.

Wallahu A’lam. 

Disaring dari – https://www.fiqhislam.com/agenda/syariah-akidah-akhlak-ibadah/132078-mengingat-mati-adalah-ibadah-yang-mendapat-pahala

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s