[Muat Turun Artikel – Format PDF]
VIDEO – [Durasi – 34m 37s] – Berdusta Terhadap Allah Atau Rasulullah – Ust Shamsuddin Abd Rahman
[ Tonton video di atas melalui saluran YouTube – https://youtu.be/kA7VLgwth48 ]
BERDUSTA TERHADAP ALLAH ATAU RASULULLAH S.A.W
Allah s.w.t berfirman: “Dan pada hari kiamat, engkau akan melihat orang-orang yang berdusta terhadap Allah muka mereka hitam legam”. (Surah Az-Zumar, Ayat 60)
Al-Hasan mentafsirkan ayat di atas sebagaimana berikut: Mereka adalah orang-orang yang mengatakan, “Jika kami mahu kami pasti melakukan dan jika kami tidak mahu kami pun tidak melakukannya”.
Ibnul Jauzi berkata, “Sebahagian ulama’ berpendapat bahawa berbuat dusta terhadap Allah dan Rasul-Nya merupakan perbuatan kufur, menyebabkan seseorang terkeluar dari millah. Tidak syak lagi bahawa berdusta terhadap Allah dan Rasul-Nya dalam masalah menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal adalah benar-benar kufur. Namun yang masih diperselisihkan adalah berdusta dalam masalah-masalah selain daripada itu”.
Rasulullah s.a.w bersabda :
“Barangsiapa berdusta terhadap diriku secara sengaja, hendaklah bersiap-siap menempati tempat berbaring dari api atau sebuah rumah di Jahannam”. [1]
Sabdanya lagi:
“Barangsiapa yang sengaja berdusta atas namaku maka hendaknya dia mengambil tempat duduknya di neraka”. [2]
Sabdanya lagi:
“Barangsiapa meriwayatkan sebuah hadith dariku namun dia berpendapat bahawa isinya adalah dusta maka dia termasuk salah satu pendusta”. [3]
Sabdanya:
“Sesungguhnya berbuat dusta terhadapku itu tidak sama dengan berbuat dusta terhadap orang lain. Barangsiapa yang sengaja berdusta atas namaku maka hendaknya dia mengambil tempat duduknya di neraka”. [4]
Sabdanya, “Barangsiapa mengatakan sesuatu dariku padahal aku tidak mengatakannya hendaklah ia bersiap-siap mengambil tempat duduknya dari api neraka.” [5]
Sabdanya:
“Setiap mukmin itu diciptakan dengan beragam perangai kecuali khianat dan dusta”. [6]
Semoga Allah memberi taufik dan perlindungan. Sesungguhnya Dia Maha Pemurah lagi Maha Mulia.
NOTA KAKI
1. Diriwayatkan oleh Ahmad (4/201,159), Ath-Thabrani Al-Kabir (17/305/843) dan Ibnu Hibban (1052) dan sanadnya sahih.
2. Hadith Mutawatir. Al-Hafizh berkata dalam Al-Fath diriwayatkan oleh lebih dari seratus dua puluh orang. Dan Asy-Syaikh Al-Albani telah menyebutkan dalam Sahih Al-Jami’ no (6519) sebanyak 63 orang.
3. Diriwayatkan oleh Muslim dalam “Muqaddimah” (hal:9). Ibnu Hibban Al-Majruhin dan Ath-Thayalisi (1/38), Ahmad (95/14) dan Ibnu Majan (39) dari Samurah.
4. Hadith diriwayatkan oleh Al-bukhari (1291) dan Muslim (4) dari Hadith Mughirah bin Syu’bah.
5. Hadith diriwayatkan oleh Al-Bukhari (109) dari Salamah.
6. Diriwayatkan oleh Ibnu Adi (1/44), Al-Bazzar (1/69) ,Kasyf, Abu ya’la (711), Ibnu Abi Dunnya dalam Ash Shamtu (474), Ad-Daruquthni dalam Al-lial (4/329), Al-Baihaqi Asy-Syu’ab (4469), As-Sunan (10/197) dan Ibnul Jauzi dalam Al-Ilal (1175) dari Sa’ad Didhaifkan oleh Asy-Syaikh dalam Adh-Dhaif (4231) Dan diriwayatkan oleh Ibnu Adi (1/44) dan Al-Baihaqi Asy-Syu’ab (4471) dari Ibnu Umar di dalam Dha’if Al-Jami (6448).
· Nota: Saringan oleh Kumpulan Web Darulkautsar dari buku terjemahan “Al-Kabair (Dosa-dosa Besar)’ karangan Imam Az-Zahabi. Buku terjemahan asal boleh dicapai di sini- https://drive.google.com/file/d/0B0r1wFGeMOw5eDdpZjM4a2YyRG8/edit